Kamis, 23 Februari 2012

Pandai Bersyukur

rumput tetangga terlihat lebih hijau
Hal itu kadang terlintas dibenak, melihat seorang teman, kerabat atau orang disekeliling terlihat 'lebih' dalam kehidupannya. Apa yang tidak dipunya orang lain terkadang begitu sempurna dimata. Begitulah manusia, tak pernah merasa puas, seperti lirik lagu Doraemon
aku ingin begini, aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekali
sayangnya dalam dunia nyata tak ada yang namanya kantong ajaib yang bisa memenuhi segala keinginan

Keasyikan untuk melihat sekeliling atau lebih tepatnya melihat ke atas terkadang membuat lupa bahwa sebenarnya Allah telah memberi nikmat yang begitu besar dalam kehidupan. Seperti yang tertera dalam wahyuNya dalam Surat Ar-Rahman:
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? (Q.S. Ar-Rahman:13)

Bagaimana bisa melupakan nikmat yang ada sedangkan ia melimpah ruah di depan mata?
Keluarga. Dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang bisa mendidik hingga diri menjadi sekarang. Teman. Dihadirkan sepanjang kehidupan agar hidup menjadi berwarna. Kehidupan. Diberikan agar diri bisa terus belajar. Dan hal-hal lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Tak ada yang salah dengan milikku, milikmu, miliknya atau milik siapapun. Semuanya telah diatur sesuai dengan porsinya. Tinggal bagaimana cara bersyukur dengan apa yang telah diberikan olehNya.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Dalam sebuah artikel ditulis
Bersyukur bukanlah sebuah kata-kata. Bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa entah bagaimana bentuk dari pemberian tersebut. Dengan rasa syukur yang dirasakan akan kehidupan, kesuksesan itu esensinya sudah tidak perlu lagi dicari, ia sudah ada di sini, di hidup kita saat ini.

1 komentar: