Kamis, 17 Mei 2012

Respons Fisiologis selama proses DZIKIR


1.      Relaksasi
 Benson (2000) Menyebutkan bahwa ketika seseorang meditasi, secara otomatis akan muncul respon relaksasi. Respon relaksasi ini terjadi karena menurunnya aktivitas otak sehingga mempengaruhi kerja fisik yang berupa ketegangan-ketegangan. Kondisi rileks ini sangat bermanfaat bagi kesehatan karena selain bisa digunakan kondisi istirahat juga bisa digunakan untuk mengurangi keluhan-keluhan sakit fisik (Subandi 2002). Kondisi rileks ini akan memicu bekerjanya otak untuk menghasilkan endegenous morphin yaitu suatu zat penenang yang cara bekerjanya seperti morfin, sehingga menimbulkan kondisi tenang.

 2.   Munculnya energy yang besar dan menyehatkan
Menurut Supardan (1983), manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body chemistry) yang bernama ATP (Adenosine Tri Phospate ). ATP ini dapat mengubah menjadi energy melalu proses metabolism tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb:
02 + ATP + Glikogen Energi
Dalam proses perangsangan, energy dari hasil reaksi ATP memiliki proses tertentu. Ketika oksigen dihisap, secara normal oksigen hanya digunakan sebatas membantu lancarnya perderan darah, melancarkan metabolisme tubuh dan mensuplai otak dengan kadar yang cukup. Oksigen juga merangsang energy yang ada dalam tubuh untuk menghidupkan aktivitas tubuh yang sempit sekali, hanya cukup untuk menggerakkan tubuh secara normal. Tetapi lain halnya dengan pengambilan oksigen secara khusus dalam latihan tenaga dalam. Untuk  membangkitkan tenaga dalam, diperlukan oksigen yang banyak dan efektif. Salah satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan special, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan  untuk bagian yang lain harus seimbang. Hal ini dapat terjadi secara otomatis ketika  seseorang bermeditasi. Organ pernafasan akan bekerja dengan sendiri untuk pengambilan nafas secara teratur dan efektif. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh ( zat antibody), menghidupkan aktivitas pencernaan dan menghidupkan semua aktivitas semua aktivitas organ dalam tubuh manusia.

3.  Fenomena Terhambatnya rasa Sakit
Pada saat seseorang bermeditasi maka perhatian penuh pada objek meditasinya. Perhatian yang penuh ini menyebabkan seseorang kehilangan rangsang inderanya. Fenomena ini sering disebut dengan Self Hypnosis, Sebab dengan cara ini seseorang dapat menghipnosa dirinya sendiri sehingga ketika meditasi berlangsung dia tidak merasakan apapun meskipun tubuhnya kena rangsangan yang menyakitkan. Teori control pintu gerbang (gate control theory) Mengatakan, rangsangan dari dalam yang lebih besar dibanding rangsangan dari luar tersebut yang menghambat rangsang tersebut masuk ke otak.  Rangsang yang lebih besar pada saat seseorang bermeditasi adalah adanya ASC (altered states of consciousness). Kondisi ini menimbulkan perasaan damai, tenang dan menyenangkan sehingga menghambat rangsang yang masuk pada otak. (Subandi, 2002)

Sumber :
Abu Sangkan.2000. Berguru Kepada Allah (kumpulan artikel). Tidak diterbitkan
Subandi, et al. 2002. Psikoterapi (kumpulan artikel). Yogyakarta : Unit publikasi Fakultas Psikologi UGM
Supardan. 1983. Paket biokimia. Malang : Lab Biokimia Universitas Brawijaya

Jumat, 11 Mei 2012

Zakat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh



Seorang Psikolog asal dari Amerika, David Klein melakukan uji coba yang melibatkan mahasiswanya. Mereka diminta untuk menonton sebuah film yang bertutur tentang perbuatan baik kepada orang –Fakir seperti zakat atau sedekah dalam Islam. Setelah menonton film itu, sebagian dari mereka diminta melakukan aktifitas social, seperti membantu orang yang lemah, menolong orang yang sakit, dan memberi orang yang membutuhkan, sementara sebagian lainnya dibiarkan tidak melakukan apa-apa. Setelah Mengikuti rangkaian kegiatan itu air liur mereka dianalisis dan ditemukan bahwa air liur mahasiswa yang melakukan aktivitas social terdapat penambahan protein yang berperan penting dalam system kekebalan tubuh yaitu protein Jenis A, yang dikenal dengan sebutan sel kekebalan (IGA) yaitu sel kekebalan yang bertugas melindungi tubuh dari bakteri dan mikroba yang sering menyerang system pernafasan dan pencernaan.

Sistem kekebalan Tubuh Menahan Masuknya berbagai Mikroba yang berbahaya

Psikolog tersebut mengatakan bahwa perasaan bahagia setelah melakukan kebaikan atau memenuhi kebutuhan orang fakir dan yang membutuhkan ternyata mempengaruhi system kekebalan tubuh, karena ada hubungan tak terpisahkan antara jaringan pembuluh otak dan kelenjar limpa. Ketika seseorang merasa bahagia setelah memberikan zakat, tubuh akan memproduksi sel-sel kekebalan yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh.

Dikutip dari Koran al-Ra’y al-Thibbiyah, edisi 10681, Ahad, 28 September 2008, Dr.Ahmad Samih, Al-zakat Tahmi al-Amradh al-Nafsiyah wa al-Sikusumaiyah

Pengaruh Udara Fajar terhadap Kesehatan Akal dan Tubuh



Dr. al-Rawi mengatakan, “Sesungguhnya udara pagi yang berembus di waktu fajar memiliki pengaruh yang besar terhadap kesegaran tubuh manusia karena udara pada waktu itu kaya dengan oksigen dan kita mengetahui bahwa zat itu sangat penting bagi kesehatan saraf, perasaan, jiwa, dan juga fungsi jaringan tubuh serta pikiran. Sama halnya, waktu fajar juga sangat penting untuk menjaga kualitas suara sehingga para qari selalu membiasakan diri bangun di waktu fajar untuk melatih suara mereka. Waktu fajar juga waktu yang sangat tepat untuk melatih kekhusyukan dan kekuatan kosentrasi karena saat seperti itu masih hening dan murni. Al-Qur’an menyebutkan keutamaan waktu fajar dalam firmannya QS: Al – Isra ayat 78
 “dan (Dirikanlah pula shalat) fajar. Sesungguhnya shalat fajar itu disaksikan (malaikat).”

Dr.al-Rawi juga mengatakan ,”Hadis Nabi saw. yang mulia dan penuh mukjizat yang memohon kepada Allah Swt. Agar ia memberkati umatnya pada pagi hari mereka mengandung petunjuk yang jelas tentang keutamaan pagi hari dan keistimewaan hawa pagi untuk meningkatkan kekuatan akal dan kesehatan tubuh. Bahkan para ahli kesehatan menganjurkan kepada siapa saja yang ingin awet muda atau ingin menghindari penuaan dini agar bangun pada waktu fajar kemudian membiarkan tubuhnya menikmati kesegaran hawa fajar yang kaya akan oksigen.1

Dr.Abdul Hamid Dayyab dan Ahmad Qarqur mendukung pernyataan itu dengan mengatakan, “ Semua penjelasan dan bukti-bukti itu semakin meneguhkan keutamaan bangun pada waktu fajar. Bangun pada waktu fajar sangat bermanfaat bagi orang yang sudah lanjut usia untuk menyegarkan sel-sel tubuhnya dan mengurangi tekanan  penyakit sesak nafas atau nyeri dada serta lemah jantung.” Mereka juga berpendapat bahwa kadar hormone kortisol mencapai puncaknya pada pagi hari, dengan jumlah mencapai 7 hingga 22 mg/ml darah dan mencapai kadar paling rendah sore hari. Sementara, kita tahu bahwa hormone kortisol merupakan hormone penting dalam tubuh yang berfungsi meningkatkan aktivitas tubuh. Kemudian keduannya menyimpulkan,”Karena itulah setiap muslim yang diwajibkan oleh agamanya untuk bangun di pagi hari akan menghadapi hari baru dengan semangat dan energy yang tinggi. Ia merasakan puncak kekuatan akal dan tubuhnya sehingga ia bekerja lebih produktif dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakatnya. Jika fenomena seperti itu menjadi fenomena umum disebuah masyarakatnya, niscaya masyarakat itu akan menjadi masyarakat yang kuat, maju, dan beradab.2

Sumber :
1.Dr.Ibrahim al-Rawi, Istisyarat Thibbiyah, artikel dalam majalah Hadharah al-islam, Jilid 14, nomor 10 tahun 1974
2. Dr.Abdul Hamid Dayyab dan Dr.Ahmad Qarqur, Ma’al-Thibb fi al-Qur’an al Karim

Selasa, 08 Mei 2012

Yang Lalu Biar Berlalu



Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah paying gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu. 
Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "Mengapa engkau tidak menarik gerobak?"
"Aku benci khayalan," jawab keledai.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puingpuing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!